Bunga Jantan Kelapa Sawit |
Tanimedia ~ Kelapa sawit tergolong tumbuhan berumah satu (monoceous) yang berarti bunga betina dan bunga jantan terdapat dalam satu pohon, namun tidak berada pada tandan yang sama. Walau demikian, kadang-kadang dijumpai pada satu tandan terdapat bunga jantan dan juga bunga betina (hermafrodit).
Bunga sawit muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak daun hanya menghasilkan satu infloresen (bunga majemuk). Biasanya, beberapa bakal infloresen gugur pada fase-fase awal perkembangannya sehingga pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak menghasilkan infloresens.Perkembangan infloresen dari proses inisiasi awal sampai membentuk infloresen lengkap pada ketiak daun memerlukan waktu 2.5—3 tahun. Infloresen akan muncul dari ketiak daun beberapa saat menjelang antesis (penyerbukan). Pada tanaman muda (2—4 tahun), anthesis biasanya terjadi pada infloresen diketiak daun nomor 20, sedangkan pada tanamn tua (> 12 tahun ) biasanya terjadi pada daun lebih muda, yaitu sekitar infloresen pada daun nomor 15.
Bunga kelapa sawit merupakan bunga mejemuk yang terdiri dari kumpulan spikelet dan tersusun dalam infloresen yang berbentuk spiral. Bunga jantan maupun bunga betina mempunyai ibu tangkai bunga (peduncle/rachis) yang merupakan struktur pendukung spikelet. Umumnya dari pangkal rachis muncul sepasang daun pelindung spikelet. Umumnya, dari pangkal rachis muncul sepasang daun pelindung (spathes) yang membungkus infloresen sampai dengan saat-saat menjelang terjadinya antesis. Dari rachis ini, terbentuk struktur triangular bract yang kemudian membentuk tangkai-tangkai bunga (spikelets).
Infloresen dibedakan berdasar morfologi spikelet. Walaupun infloresen digolongkan sebagai “jantan” dan “betina”, kenyataannya infloresen betina juga menghasilkan bunga-bunga jantan; sedangkan infloresen jantan biasanyamempunyai beberapa bunga betina pada bagian dasar spikelet. Berdasarkan irisan pada bunga yang belum mekar (immature), infloresen jantan dan infloresen betina berasal dari satu struktur yang sama. Inisiasi primordia stamen (organ jantan) dan karpel (organ betina) terbentuk secara bersamaan. Pada masa 3 bulan sebelum antesis, pertumbuhan salah satu bagian dari eklamin bunga akan terhenti sehingga satu jenis bunga yang dihasilkan dalam inflouresen. Dalam beberapa kejadian, kadang-kadang gynoecium (organ betina) dapat berkembang bersama-sama dengan androecioum (organ jantan) pada spikelet jantan. Infloresen tersebut dinamakan infloresen andromorphous. Hal ini terutama terjadi pada tanaman-tanaman muda. Tipe infloresen hermafrodit yang lain kadang-kadang ditemukan pada spikelet jantan meupun spiket betina. Selain itu, infloresen hermaflodit juga bisa berupa infloresen yang membentuk spikelet betina pada bagian bawah, sedangkan pada bagian ujungnya berupa spikelet jantan. Infloresen campuran hanya terjadi selama perubahan siklus pembungaandari fase betina ke fase jantan, di mana infloresen andromorphous biasanya muncul. Infloresen campuran dapat terjadi baik pada akhir fase jantan maupun fase betina.
Bunga sawit muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak daun hanya menghasilkan satu infloresen (bunga majemuk). Biasanya, beberapa bakal infloresen gugur pada fase-fase awal perkembangannya sehingga pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak menghasilkan infloresens.Perkembangan infloresen dari proses inisiasi awal sampai membentuk infloresen lengkap pada ketiak daun memerlukan waktu 2.5—3 tahun. Infloresen akan muncul dari ketiak daun beberapa saat menjelang antesis (penyerbukan). Pada tanaman muda (2—4 tahun), anthesis biasanya terjadi pada infloresen diketiak daun nomor 20, sedangkan pada tanamn tua (> 12 tahun ) biasanya terjadi pada daun lebih muda, yaitu sekitar infloresen pada daun nomor 15.
Bunga kelapa sawit merupakan bunga mejemuk yang terdiri dari kumpulan spikelet dan tersusun dalam infloresen yang berbentuk spiral. Bunga jantan maupun bunga betina mempunyai ibu tangkai bunga (peduncle/rachis) yang merupakan struktur pendukung spikelet. Umumnya dari pangkal rachis muncul sepasang daun pelindung spikelet. Umumnya, dari pangkal rachis muncul sepasang daun pelindung (spathes) yang membungkus infloresen sampai dengan saat-saat menjelang terjadinya antesis. Dari rachis ini, terbentuk struktur triangular bract yang kemudian membentuk tangkai-tangkai bunga (spikelets).
Infloresen dibedakan berdasar morfologi spikelet. Walaupun infloresen digolongkan sebagai “jantan” dan “betina”, kenyataannya infloresen betina juga menghasilkan bunga-bunga jantan; sedangkan infloresen jantan biasanyamempunyai beberapa bunga betina pada bagian dasar spikelet. Berdasarkan irisan pada bunga yang belum mekar (immature), infloresen jantan dan infloresen betina berasal dari satu struktur yang sama. Inisiasi primordia stamen (organ jantan) dan karpel (organ betina) terbentuk secara bersamaan. Pada masa 3 bulan sebelum antesis, pertumbuhan salah satu bagian dari eklamin bunga akan terhenti sehingga satu jenis bunga yang dihasilkan dalam inflouresen. Dalam beberapa kejadian, kadang-kadang gynoecium (organ betina) dapat berkembang bersama-sama dengan androecioum (organ jantan) pada spikelet jantan. Infloresen tersebut dinamakan infloresen andromorphous. Hal ini terutama terjadi pada tanaman-tanaman muda. Tipe infloresen hermafrodit yang lain kadang-kadang ditemukan pada spikelet jantan meupun spiket betina. Selain itu, infloresen hermaflodit juga bisa berupa infloresen yang membentuk spikelet betina pada bagian bawah, sedangkan pada bagian ujungnya berupa spikelet jantan. Infloresen campuran hanya terjadi selama perubahan siklus pembungaandari fase betina ke fase jantan, di mana infloresen andromorphous biasanya muncul. Infloresen campuran dapat terjadi baik pada akhir fase jantan maupun fase betina.